Dukung Program Hilirisasi Kelapa Sawit, STN : Program Pro Petani

Jakarta, Halo Bima — Serikat Tani Nelayan (STN) menyatakan keyakinan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 semakin memperkuat hilirisasi sektor kelapa sawit.

Ketua STN Ahmad Rifai. Foto : Dok STN
Ketua STN Ahmad Rifai. Foto : Dok STN

 

Ketua Umum STN Ahmad Rifai, di Jakarta menyatakan STN mendukung program keberlanjutan pemerintah salah satunya hilirisasi sektor kelapa sawit. Program tersebut dianggap pro terhadap petani karena industri sawit dapat memperkuat perekonomian nasional, karena meningkatkan nilai tambah produk ekspor dan menurunkan impor.

“Program hilirisasi ini sangat penting untuk meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial dari industri sawit, baik bagi petani, pengusaha, maupun masyarakat luas. STN siap mendukung kebijakan dan program pemerintah pusat dalam hal hilirisasi sawit,” kata Rifai, Kamis (13/06).

Rifai juga menjelaskan, Adapun tujuan utama hilirisasi sawit di Indonesia yaitu untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasar minyak sawit dunia, mengubah komposisi ekspor Indonesia dari dominasi bahan mentah menjadi produk olahan, dan substitusi impor untuk produk-produk yang dapat digantikan oleh produk olahan dari sawit.

STN berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang baru untuk terus mendukung program hilirisasi kelapa sawit sebagai bagian dari mendukung kesejahteraan petani.

“Dan juga untuk mengklirkan soal tanah atau lebih pasnya soal agraria serta pelibatan petani pemilik lahan Sawit dalam koperasi-koperasi mulai dari perencanaan, proses produksi dan pasca produksi yang sebagai wujud produksi gotong royong, itulah hakekat hilirisasi,” jelas Rifai.

Selain dari itu, Irfan selaku Ketua STN Provinsi Nusa Tenggara Barat menambahkan, komoditas pertanian baik pangan maupun hortikultura di NTB cukup menjanjikan bila diarahkan untuk program hilirisasi.

“Misalnya komoditas tembakau yang terbesar di Pulau Lombok, komoditas jagung yang menyuplai ekspor produksi pakan ternak, dan komoditas bawang merah di Bima yang menjadi kebutuhan pokok konsumsi dalam negeri, dan masih ada lagi komoditas hasil laut yang juga cukup menyumbang produksi ekspor,” papar Irfan

Baca Juga :  Desak Bulog untuk Serap Jagung Petani, STN NTB : Jangan Hanya Janji
Irfan, Ketua NTB NTB
Irfan, Ketua STN NTB

Menurut Irfan, ketiga komoditas tersebut menjadi produksi petani yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan hilirisasi,

“Jadi tidak ada alasan untuk tidak dilaksanakan program hilirisasi tersebut, semangat kemandirian bangsa akan terwujud jika diawali dengan program hilirisasi disektor pertanian, perikanan, dan kelautan,” pungkasnya

(*)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *