Sikapi Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Abdul Rauf Sambangi Agen LPG di Bima

Kabupaten Bima, Halo Bima — Kelangkaan gas LPG 3 Kg kembali terjadi di Kabupaten Bima. Menyipaki hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTB, Abdul Rauf, ST.,MM, menyambangi salah satu Agen Gas LPG di Kawasan Panda Kabupaten Bima, PT Mitra Jaya Migas. Sabtu (27/07/2024).

Abdul Rauf, ST.,MM (tengah) bersama Manajer dan Staff PT Mitra Jaya Migas

Kunjungan Abdul Rauf tersebut merupakan bagian dari proses pengumpulan data dan informasi untuk mencari penyebab kelangkaan yang terjadi.

Dari hasil kunjungannya itu, Abdul Rauf mengungkapkan bahwa beberapa hal yang bisa menjadi penyebab kelangkaan gas LPG 3 Kg.

“Informasi yang kami peroleh dari hasil pertemuan tadi bahwa penggunaan gas oleh masyarakat belum tepat sasaran. Gas LPG 3 Kg kan untuk warga miskin. Namun dari beberapa temuan kami masih banyak orang kaya atau ASN juga menggunakan gas yang 3 kilo. Di sisi lain juga para petani menggunakan gas LPG 3 Kg untuk pompa air,” ungkapnya.

“Sedangkan alokasi tabung gas 3 Kg di agen ini masih tetap sama yaitu 21.560 tabung. Untuk di sektor perikanan dan pertanian belum masuk di alokasi agen, tapi fakta di lapangan bahwa sektor ini juga menggunakan gas LPG 3 Kg,” lanjut Rauf.

Animo masyarakat yang mulai berangsur pindah dari minyak tanah ke gas LPG 3 Kg juga menjadi penyumbang kelangkaan.

Hasil Kunjungan Abdul Rauf ini akan menjadi salah satu bahan untuk dibawa ke rapat DPRD Provinsi NTB.

“Hasil kunjungan Ini akan menjadi bahan saya dalam pembahasan di komisi, sehingga bisa melahirkan rekomendasi-rekomendasi untuk mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.

Duta Partai Demokrat itu juga menekankan pentingnya pembenahan rasio antara jumlah pengguna gas LPG 3 Kg dengan stok yang tersedia.

Dirinya meminta pemerintah segera melakukan analisa mendalam untuk mengurai permasalahan kelangkaan ini.

Baca Juga :  Setelah Demokrat, Giliran PKS Usung Aji Man Sebagai Calon Wali Kota Bima

“Rasionya harus dibenahi. Pemerintah Kabupaten Bima dalam hal ini Disperindag dan Bagian Ekonomi harus segera melakukan kajian. Bila diperlukan penambahan alokasi, segera ajukan ke Pertamina. Namun kongkritnya nanti akan kami rapatkan sehingga menghasilkan rekomendasi dari kami ke dinas terkait,” pungkasnya. (Red)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *