The Habibie Center Luncurkan Program PROKOHESI di Kota Bima

Halo Bima – The Habibie Center secara resmi meluncurkan program PROKOHESI (Program Penguatan Kohesi Sosial) di Kota Bima, dengan tujuan memperkuat ketahanan masyarakat dan mantan narapidana tindak pidana terorisme (napiter) guna mencegah berkembangnya ekstremisme berbasis kekerasan serta mempromosikan kohesi sosial.

Baca Juga :  Wali Kota Bima Dorong Bulog Serap Jagung Petani Rp5.500 perkilogram

Kegiatan peluncuran ini berlangsung di Ruma Dining kawasan Santi, Selasa, 15 April 2025 dan dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan. Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari unsur TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, akademisi, pejabat pemerintah daerah, Densus 88, dan LSM.

The Habibie Center dalam pelaksanaan program ini menggandeng Nusatenggara Centre sebagai mitra strategis. Program PROKOHESI direncanakan akan berjalan selama tiga tahun dengan sasaran utama yakni mantan napiter dan returnee, pemuda, tokoh masyarakat dan perempuan, serta pemerintah daerah.

Baca Juga :  Sidak Pasar Dini Hari, Wali Kota Bima Soroti Sampah yang Menumpuk

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada The Habibie Center dan Nusatenggara Centre. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan membiarkan program ini berjalan sendiri, melainkan akan memberikan dukungan penuh.

“Kami berharap program ini dapat memperkuat tatanan sosial di Kota Bima. Paham-paham radikalisme harus dihilangkan dari Bumi Maja Labo Dahu,” ujar Feri.

Ia juga menambahkan bahwa selain isu radikalisme, narkoba menjadi salah satu faktor yang melemahkan ketahanan dan tatanan sosial masyarakat, sehingga perlu penanganan secara serius dan kolaboratif.

Baca Juga :  PAD Kota Bima Capai 99 Persen, DPRD Beri Apresiasi dan Masukan

Program PROKOHESI diharapkan menjadi langkah nyata dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, damai, dan tahan terhadap pengaruh negatif di Kota Bima.

Sebagai informasi, The Habibie Center adalah lembaga independen dan nirlaba yang didirikan oleh Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie, pada tahun 1999. Lembaga ini berfokus pada penguatan demokrasi, hak asasi manusia, dan pembangunan masyarakat yang inklusif.

Sedangkan Nusatenggara Centre adalah Non Government Organization (NGO) yg berada di NTB dengan fokus pada bidang penelitian dan pemberdayaan. Sehingga kolaborasi kedua lembaga ini diharapkan dapat mensinergikan semua tujuan program yang dilaksanakan di Kota Bima.

Bagikan:
Scroll to Top