SEMMI Cabang Bima Kecam Penahanan Aktivis Cipayung Plus, Desak Pembebasan Tanpa Syarat

Halo Bima — Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Bima mengecam keras tindakan kepolisian yang menahan enam aktivis mahasiswa dari aliansi Cipayung Bima. Para mahasiswa itu sebelumnya ditangkap usai aksi demonstrasi menuntut pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa pada 20 Mei 2025 di kawasan Uma Mee, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.

Penahanan tersebut diduga berkaitan dengan aksi pengrusakan mobil dinas milik aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Bima saat demonstrasi berlangsung. Namun, Ketua Umum SEMMI Cabang Bima, Hairul atau akrab disapa Bung Irul, menilai tindakan aparat sebagai bentuk represif yang menciderai demokrasi dan kebebasan berekspresi.

“Aksi tersebut dilakukan secara damai dan terbuka, merupakan bagian dari hak konstitusional warga negara sebagaimana dijamin oleh UUD 1945 dan UU No. 9 Tahun 1998,” tegas Hairul dalam pernyataan sikap resminya, Jumat (30/5).

Dalam pernyataannya, SEMMI menyampaikan lima poin sikap:

  • Mengecam keras tindakan represif aparat Polres Bima yang dinilai tidak proporsional dan melanggar hukum.
  • Menuntut pembebasan tanpa syarat terhadap seluruh aktivis yang ditahan, serta jaminan perlindungan hukum bagi peserta aksi.
  • Mendesak Kapolres Bima bertanggung jawab, serta mendorong evaluasi oleh Kapolda NTB dan Kapolri terhadap aparat di lapangan.
  • Mengecam sikap pasif pemerintah, baik daerah maupun pusat, yang dinilai abai terhadap aspirasi pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa.
  • Menegaskan dukungan penuh SEMMI terhadap perjuangan pemekaran provinsi sebagai langkah strategis demi keadilan dan pemerataan pembangunan.
Baca Juga :  Dukung Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa, DPRD Kota Bima dan KP4S Deklarasi Bersama

Hairul juga menyerukan solidaritas dari seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, tokoh adat dan agama untuk tetap menjaga semangat perjuangan secara damai dan konstitusional.

“Penindasan terhadap suara mahasiswa adalah bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi. Justru dalam tekanan dan penindasan, semangat juang kami akan semakin menyala. Suara mahasiswa adalah suara perubahan,” tegasnya.

Bagikan:
Scroll to Top