Kota Bima, Halo Bima. Banjir yang merendam dataran tinggi Kadole Kelurahan Oi Fo’o Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, sabtu (20/03) lalu, diakui warga baru kali ini terjadi.
Sontak kejadian ini membuat warga Kota Bima mempertanyakan kinerja Pemerintah Kota Bima dalam merencanakan tempat relokasi warga korban banjir yang kini justru mengalami kebanjiran.
Buntutnya, dua instansi yang dianggap bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pembangunan perumahan relokasi yaitu BPBD Kota Bima dan Dinas Perkim Kota Bima pun saling tuding atas apa yang telah terjadi.
Dilansir dari Kahaba.net, Supawarman, Kadis Perkim Kota Bima menyampaikan, bahwa sesuai aturan, Dinas Perkim hanya sebagai juru bayar berdasarkan usulan dari BPBD.
“Yang menetapkan lahan itu layak atau tidak layaknya ya BPBD”, tegas Supawarman.
Tak ingin dikambing hitamkan dalam masalah ini, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Asraruddin, menyanggah bahwa pengusulan lokasi itu memang dari BPBD Kota Bima, tetapi tidak dengan titik koordinatnya.
“Yang menilai lahan itu layak atau tidak adalah Dinas Perkim, bukan BPBD”, sanggahnya.
Tak ingin permasalahan pemukiman warga relokasi ini hanya larut dalam isu dan polemik antara dua instansi, Syamsurih, Wakil Ketua DPRD Kota Bima dari Fraksi PAN menyatakan bahwa kondisi ini bersifat emergency, dimana warga relokasi masih berpontesi diterjang banjir ditengah curah hujan yang belum juga menurun.
“Tidak usah lagi saling menyalahkan bahwa ini salahnya instansi ini dan instansi itu. Yang perlu dipikirkan saat ini adalah langkah strategis untuk menangani permasalahan banjir di perumahan relokasi Kadole”, anjur Syamsurih.
Selanjutnya >> Solusi Banjir Kadole ; Pemkot Akan Bangun Drainase Induk.
HLB-02