Diduga Mabuk, Oknum Kabid Dinas Pariwisata Lakukan Pengrusakan dan Pengancaman di Objek Wisata

Kota Bima, Halo Bima — Salah satu oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata Kota Bima berinisial BEP diduga melakukan pengrusakan dan pengancaman di objek wisata Pantai Lawata Kota Bima. 

Suhardin, pengelola Pantai Lawata saat menunjukan properti yang dirusak oleh Oknum Kabid Dinas Pariwisata Kota Bima. Foto : Agil / Halo Bima
Suhardin, pengelola Pantai Lawata saat menunjukan properti yang dirusak oleh Oknum Kabid Dinas Pariwisata Kota Bima. Foto : Agil / Halo Bima

Kejadian itu berlangsung pada Jumat (10/05/2024) malam di salah satu warung kopi. Oknum BEP merupakan pejabat Eselon III yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Promosi.

Pada media ini, Suhardin yang merasa jadi korban pengancaman membeberkan kronologi kejadiannya.

“Peristiwa itu terjadi sekitar jam 10 malam saat saya sedang beristirahat bersama anak dan istri. Kemudian saya mendengar teriakan dari luar dengan kata kata kasar memanggil manggil saya dan saya kaget ternyata itu pak Kabid,” kata Suhardin yang juga merupakan pengelola Pantai Lawata.

Suhardin melanjutkan, seketika dirinya keluar menemui BEP, Suhardin mendapat ancaman pembunuhan yang disertai kalimat kasar menggunakan nama-nama binatang.

“Saya bunuh kamu, saya bantai kamu Har,” lanjut Suhardin meragakan ucapan BEP.

Sambil mengancam, BEP juga berusaha melakukan penyerangan fisik kepada Suhardin. Tak tinggal diam, Suhardin juga berusaha melakukan perlawanan. Namun aksi itu berhasil dicegah oleh salah seorang Polisi yang kala itu kebetulan berada di lokasi kejadian.

“Untung ada Polisi dan beberapa kerabat saya yang melerai, sehingga tidak sampai terjadi baku hantam,” jelas Suhardin.

Tidak sampai di situ, BEP juga melakukan pengrusakan fasilitas dan meludahi Suhardin.

Suhardin yang merasa terancam, melaporkan BEP ke pihak berwajib.

“Setelah dilerai, saya langsung menuju kantor polisi untuk memasukan laporan,” kata Suhardin sambil menunjukkan laporan polisinya.

Disinggung apa yang menjadi penyebab peristiwa itu, Suhardin masih belum mengetahuinya. Namun Suhardin menduga peristiwa ini dipicu oleh persoalan pengelolaan kapal wisata KM Banawa. Suhardin juga menduga bahwa BEP dalam pengaruh minuman keras.

Baca Juga :  Mewujudkan Pelajar Pancasila Melalui Guru Penggerak

“Dari perilakunya, seperti orang yang mabuk,” jelas Suhardin.

(Agil)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *