Komitmen Pemkot Bima Tangani Sampah, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bahas Langkah Kongkrit Bersama Akademisi

Halo Bima — Isu lingkungan kembali menjadi perhatian serius di Kota Bima. Dalam sebuah pertemuan santai namun penuh gagasan di salah satu vila kawasan Jatiwangi (05/04), Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima bersilaturahmi dengan para akademisi dan pemerhati lingkungan untuk membahas langkah strategis penanganan masalah lingkungan, khususnya soal sampah.

Baca Juga :  Aji Man Kecam Aksi Buang Sampah Sembarangan, Minta Sanksi Ditegakkan

Pemerhati lingkungan La Tofi yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengusulkan pentingnya pengelolaan sampah berbasis bisnis. Ia menekankan perlunya pengembangan ekonomi sirkular (circular economy) di Kota Bima, termasuk pembangunan pabrik pengolahan sampah plastik.

“Pabrik pengolahan dibangun tanpa harus dengan APBD, tapi dengan memanfaatkan dompet CSR dari produsen atau perusahaan yang produknya menjadi penyumbang sampah di Kota Bima. Pemkot cukup sediakan lahan 5 sampai 10 meter persegi,” ujar La Tofi.

Sementara itu, akademisi yang juga antropolog, Prof. Abdul Wahid, mengusulkan gerakan BISA—singkatan dari Bersih, Indah, Sehat dan Asri. Menurutnya, gerakan ini perlu digaungkan secara terus menerus dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

“Gerakan ini harus didukung dengan edukasi berkelanjutan. Masjid-masjid saat khutbah, sekolah dan perguruan tinggi, serta semua perangkat dari RT sampai pejabat teras harus diberikan pemahaman soal pentingnya menjaga lingkungan,” kata Prof. Wahid.

Ia juga menekankan perlunya pengembangan kurikulum di sekolah yang mengandung nilai-nilai kesadaran lingkungan, agar generasi muda tumbuh dengan rasa tanggung jawab terhadap kebersihan kotanya.

Menanggapi berbagai usulan tersebut, Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin menyambut positif dan memberikan atensi khusus.

“Saya dan Wakil Wali Kota sangat fokus pada penanganan sampah. Walaupun masa jabatan kami hanya lima tahun, tapi kami ingin Kota Bima ini benar-benar bersih. Kota ini harus nyaman, sehingga orang yang datang bisa betah,” tegasnya.

Baca Juga :  Empat Perusahaan Tambang Miliki Izin Resmi di Kota Bima, Ini Daftarnya

Pertemuan ini menjadi sinyal bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pemerhati lingkungan akan menjadi kunci dalam mewujudkan Kota Bima yang bersih dan ramah lingkungan ke depannya.

Bagikan:
Scroll to Top