Mataram, Halo Bima — Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mewakili Indonesia untuk berpartisipasi dalam pameran internasional Islamic Arts Biennale di Terminal Haji Barat Bandara Internasional King Abdulazis Jeddah, Arab Saudi.
Biennale yang diselenggarakan Diriyah Biennale Foundation dan disponsori oleh Kerajaan Saudi Arabia ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 Januari sampai 25 Mei 2025 mendatang.
Pameran internasional yang bertemakan ‘The Art of Number’ ini merupakan edisi kedua yang didedikasikan untuk seni peradaban Islam dengan melibatkan melibatkan 20 Negera dan 30 Institusi dari seluruh dunia, termasuk Indonesia sebagai perwakilan Asia Tenggara.
Keikutsertaan Indonesia dalam partisipasi biennale ini diwakili oleh 3 institusi yaitu; Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Museum Sonobudoyo (Yogyakarta), dan Perpustakaan Nasional (Jakarta).
“Kami sangat bangga, bisa menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia untuk berpartisipasi di pameran Internasional”, ucap Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, S.H., M.H saat melakukan konferensi perss di ruang pameran tetap, Senin (7/10/24).
Nuralam mengatakan bahwa Keikutsertaan museum NTB dalam pameran internasional ini merupakan momen bersejarah yang menjadi pengakuan atas kekayaan warisan seni dan budaya Islam yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya wilayah Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, partisipasi Museum NTB dalam Islamic Arts Biennale ini tidak hanya akan menunjukan keindahan seni dan artefak Islam dari NTB, tetapi juga merupakan wujud diplomasi budaya dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai posisi negara dengan populasi Islam terbesar.
” jadi partispasi Museum NTB di Islamic Arts Biennale ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya yang berharga di kanca internasional”, tuturnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa dalam partisipasi tersebut, Museum Negeri NTB akan memamerkan koleksi-koleksi bersejarah yang mencerminkan jejak Islam di Nusantara, terutama di pulau Lombok dan Sumbawa yaitu Cipo Cila, Kitab Tajul Muluk, Keris Togogan, Keris Gerantim, Kere Alang, Tembe Songke, dan Pekinangan.
“Jadi ada delapan benda yang kami bawa untuk mengikuti pameran internasional tersebut”, pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Aidy Furqan mengatakan pemerintah daerah merasa bahagia dan bangga atas kesempatan yang diberikan kepada Museum NTB untuk mengikuti pameran internasional di Arab Saudi.
Menurutnya, artefak-artefak yang dipamerkan bisa menceritakan kepada dunia tentang pengalaman sejarah Islam di Nusa Tenggara Barat.
“Kami dari Pemprov NTB merasa sangat bahagia dan bangga mendapatkan kepercayaan ini”, tuturnya.