Menkes Letakkan Batu Pertama RSUD Kota Bima, Wali Kota Paparkan Program Strategis

Halo Bima – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima Tipe C, yang berlokasi di eks Kantor Wali Kota Bima lama, Kelurahan Rabadompu Barat, Rabu (28/05).

Pembangunan RSUD ini akan menjadi rumah sakit tiga lantai yang dirancang untuk memperkuat layanan kesehatan di Kota Bima dan wilayah sekitarnya. Kehadiran Menkes RI dalam ground breaking ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendorong pemerataan akses layanan kesehatan di Indonesia bagian timur.

Baca Juga :  Kemensos Salurkan Bantuan Atensi untuk 170 Warga Rentan di Kota Bima

Wali Kota Bima, H A Rahman, yang berkesempatan memberi sambutan pada acara itu, menyampaikan bahwa Kota Bima tengah giat melakukan transformasi layanan kesehatan, meski masih menghadapi keterbatasan sarana, SDM, dan infrastruktur.

Beliau menyampaikan harapan kepada Kementerian Kesehatan untuk mendukung sejumlah program strategis di sektor kesehatan, antara lain:

  • Pembangunan dan peningkatan puskesmas di wilayah padat seperti Rasanae Timur dan Kolo,
  • Optimalisasi layanan primer melalui integrasi sistem dan peningkatan kapasitas SDM,
  • Penyediaan fasilitas penanganan ODGJ yang layak dan manusiawi.

Tak hanya itu, Wali Kota juga mengajukan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2026 untuk Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Bima, mencakup pembangunan/rehab PKM Penanae dan Jatibaru, penambahan ruang layanan, pengadaan Puskesmas Keliling, hingga mobil ambulans.

Baca Juga :  Dukung Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa, DPRD Kota Bima dan KP4S Deklarasi Bersama

Kepada Gubernur NTB, Wali Kota menyampaikan dua aspirasi utama masyarakat: percepatan pemindahan RSUD Kabupaten Bima untuk menghindari tumpang tindih layanan, serta fasilitasi penyerahan lahan eks Pendopo lama untuk pengembangan RSUD sebagai rumah sakit rujukan regional.

“Dua harapan besar masyarakat Kota Bima ini kami titipkan kepada Bapak Gubernur NTB agar menjadi perhatian serius demi masa depan layanan kesehatan yang inklusif dan merata,” ujarnya.

Bagikan:
Scroll to Top