Kota Bima. Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bima – Perumda Bima Aneka dipertanyakan publik. Hal ini juga menjadi sorotan dari Wakil Ketua DPRD, Syamsurih. Seperti dikutip dari bimakini.com (02/09), DPRD menyoroti sejauh mana BUMD ini menjalankan usahanya dalam rangka mendukung roda perekonomian di Kota Bima dan sejauh mana penggunaan anggaran Rp 2 miliar yang telah dialokasikan tahun ini. Dalam pemberitaan itu juga, DPRD Kota Bima dalam waktu dekat akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang menghadirkan jajaran Direksi Perumda Bima Aneka dan pihak-pihak terkait dari eksekutif. Ihwal RDP ini pun menjadi perbincangan hangat di media sosial.
[php_everywhere]Menanggapi pemberitaan ini, Direktur Perumda Kota Bima Aneka, Julhaidin, SE yang ditemui di kantor Perumda Bima Aneka, kawasan PLUT Amahami Kota Bima, Sabtu (04/09), menjelaskan terkait Perda No 9 Tahun 2019 tentang Perusahaan Umum Daerah Bima Aneka. Ia menyebutkan bahwa Modal Dasar Perumda dari Pemerintah Kota Bima adalah Rp 16 Miliar. Modal dasar tersebut dapat berupa aset, dan modal produksi. Dari Rp 16 Miliar modal dasar diberikan secara bertahap setiap tahun senilai Rp 4 Miliar sebagai kekayaan daerah yang terpisahkan, yang disebut sebagai Modal Setor pemerintah daerah.
“Dana 16 miliar tersebut tidak sepenuhnya fresh money, tapi dapat berupa aset bangunan, tanah, mobil dan lainnya. yang setiap tahun akan diberikan sebagai Modal Setor kepada Perumda senilai 4 Miliar, bila kemampuan keuangan daerah mencukupi, dengan deviden 55% kepada daerah” Jelasnya.
“Namun karena pandemik Covid 19, daerah hanya bisa menyertakan Rp 2 miliar sebagai modal. Sementara, dengan keberadaan perusahaan yang baru berumur beberapa bulan ini, belanja Aset dan Inventaris Kantor cukup menyerap modal. Hal ini karena Perumda ini baru terwujud pada masa kepemimpinan Lutfi – Ferry” katanya.
Baca Juga :
Ia juga menjelaskan bahwa Untuk semester I, Perumda Bima Aneka fokus pada pengadaan alat produksi dan pembinaan UMKM. Ia meyakini, dengan memaksimalkan 4 unit usaha, Etalase UMKM, Package, Coffee Roasting dan Tiketing, pada semester II ini akan mampu keluar dari ancaman overhead.
“ini menjawab pertanyaan Publik soal penggunaan anggaran Rp 2 Miliar tersebut, bahwa hampir 50% anggaran diarahkan pada belanja Aset dan Investasi. Sementara 35% adalah modal berputar atau modal produksi, selebihnya adalah Gaji Karyawan dan operasional kantor”
“Maka untuk tahun ini, balik modal saja sudah bersyukur. Paling tidak, untuk tahun kedua nanti, Perumda bisa menghidupkan dirinya sendiri. Kontrak kerja dengan karyawan pun untuk gaji 6 bulan pertama hanya dibayarkan 80 persen,” Imbuhnya.
Terkait dengan rencana DPRD Kota Bima mengadakan RDP, jajaran Direksi Perumda Bima Aneka selalu siap.
“Insyaallah, kami siap menghadapi RDP DPRD Kota Bima minggu depan, tentu kami akan sampaikan progress dan kendala di lapangan, sesuai dengan renbis (rencana Bisnis) yang telah kami susun. Sehingga dengan demikian, ada banyak harapan kedepannya yang dapat kami utarakan dalam mencapai Cash flow sesuai keinginan. Termasuk Bisnis Penyangga yang tengah kami siapkan” Tutupnya.
Keyword : Kinerja BUMD Kota Bima Dipertanyakan, ini Jawaban Direktur