Rp 2,1 Miliar Uang Berputar di ‘Rimpu Fest 2025’ Kota Bima; Hanya 20% dari Luar Kota

Penulis : Julhaidin (Rangga Babuju) – Pendiri Babuju Center. 27 April 2025

Rangga Babuju (tengah)

(Catatan ini cukup panjang, karena tidak banyak menggunakan istilah ilmiah, melainkan lebih menjelaskan tentang kronologi cashflow yang terjadi selama Rimpu Fest berlangsung.)

Mengutip kalimat Doktor Firmansyah: Salah satu cara untuk menghidupkan ekonomi kecil sebuah daerah adalah dengan mendatangkan orang, maka uang dengan sendirinya akan mengikuti. Atau, dengan menggelar karpet merah dan mendatangkan modal (investor), maka orang akan datang mengikutinya.

“Rimpu Fest” atau Festival Rimpu Kota Bima adalah salah satu upaya mendatangkan orang, sehingga uang akan mengikuti. Ketika orang datang untuk menonton, menyaksikan, melihat, ataupun turut serta sebagai peserta, pengisi acara, atau pelaksana kegiatan, maka akan terjadi transaksi ekonomi di sekitar arena — baik di dalam maupun di luar. Mulai dari belanja makanan, minuman, barang, aksesori, hingga jasa.

Bersama tim, saya tertarik menghitung perputaran uang selama pelaksanaan Rimpu Fest 2025 yang digelar pada 24–26 April 2025 di Lapangan Serasuba, Kota Bima.

Metodologi Penghitungan

Kami melakukan pendataan sampling dari sejumlah titik transaksi selama tiga hari, baik di dalam arena maupun di luar (radius 100 meter). Metode perhitungan yang digunakan adalah Velocity of Money (VoM), divalidasi dengan Teori Kuantitas Uang dari Irving Fisher.

Rumus yang digunakan:

Vt = (P × T) / M

  • Vt = Kecepatan peredaran uang dalam periode tertentu
  • P = Tingkat harga
  • T = Total transaksi dalam periode
  • M = Total uang dalam sirkulasi

Data Lapangan

Selama festival berlangsung, kami mencatat:

  • 35 Stand Ekonomi Kreatif (sisi timur arena)
  • 48 Stand Aneka Kuliner (sisi selatan arena)
  • 12 Stand Perusahaan Umum/BUMN (sisi barat arena)
  • 68 Pedagang Kaki Lima dan Asongan (luar arena)
  • 11 Lapak Penyedia Jasa Hiburan Anak-anak (luar arena)
Baca Juga :  Wali Kota Bima Temui MenEkraf, Dorong Kota Bima Jadi Kota Kreatif

Hasil Perhitungan

Sepanjang Rimpu Fest 2025, tercatat perputaran uang sebesar Rp 2,1 miliar. Angka ini merupakan akumulasi dari transaksi yang terjadi di seluruh lapak dan stand, baik di dalam maupun di luar arena.

Catatan: Rp 2,1 miliar ini adalah jumlah uang yang berpindah dari masyarakat (konsumen) ke para pelapak, penyedia jasa, dan stand usaha. Bukan merupakan angka keuntungan bersih pelapak.

Analisis Perputaran Uang

1. Dominasi Transaksi Kuliner

Di dalam arena, transaksi lebih banyak terjadi di stand kuliner dibandingkan dengan stand ekonomi kreatif. Ini menunjukkan bahwa pengunjung cenderung menghabiskan uang untuk makan dan minum ketimbang membeli produk seperti kain, kaos, atau aksesoris.

2. Keseimbangan Dalam–Luar Arena

Perputaran uang antara lapak di dalam arena dan di luar arena relatif seimbang. Banyak masyarakat memilih belanja makanan berat di luar arena dan duduk santai di sekitarnya.

3. Pergerakan Harian

  • Malam pertama (Kamis): Transaksi belum padat, restock produk 2–3 kali terutama kopi, cemilan, dan minuman mix.
  • Malam kedua (Jumat): Momentum pembukaan, restock 3–5 kali, rata-rata transaksi per stand di atas Rp 2,5 juta.
  • Hari ketiga (Sabtu – Puncak): Pawai Rimpu dengan lebih dari 80.000 peserta menyebabkan lonjakan transaksi terutama di luar arena.

4. Dampak pada Malam Hiburan (Sabtu malam)

Setengah dari stand dan lapak tidak lagi beroperasi karena kehabisan stok akibat lonjakan transaksi saat pawai.

Catatan Penting: Asal Uang yang Berputar

Sayangnya, perputaran uang masih didominasi oleh masyarakat Kota Bima sendiri. Hanya sekitar 20% dari luar kota.

Indikator ini terlihat dari:

  • Kedekatan hubungan antara penjual dan pembeli
  • Komunikasi saat transaksi
  • Informasi asal pembeli dari percakapan di lapangan
Baca Juga :  Festival Rimpu Mantika 2025 Resmi Dibuka, Ini Pesan Wali Kota Bima

Artinya, perputaran uang lebih banyak terjadi di dalam komunitas lokal dan belum ada cashflow eksternal yang signifikan.

Rekomendasi untuk Tahun Depan

Agar ke depan Rimpu Fest lebih menarik cashflow dari luar, maka perlu:

  • Promosi event yang lebih gencar dan lebih awal
  • Menciptakan daya tarik tambahan untuk pengunjung luar kota
  • Memaksimalkan peran influencer dan konten kreator
  • Memanfaatkan vloggers dan travel bloggers untuk promosi

Semoga Rimpu Fest ke depan semakin sukses!

Bagikan:
Scroll to Top