
Kota Bima, Halo Bima – Wali Kota Bima H A Rahman (Aji Man), menegaskan bahwa Kota Bima saat ini berada dalam kondisi darurat sampah. Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri Festival Ramadan di kawasan Lapangan Merdeka, Kota Bima, Minggu (02/03/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Aji Man mengungkapkan bahwa persoalan sampah telah menjadi perhatian serius, bahkan sempat disoroti oleh Wakil Menteri Perumahan Rakyat Fahri Hamzah, saat kunjungan kerjanya ke Kota Bima. Saat itu, Fahri menilai bahwa Kota Bima terlihat kotor dan jorok.
Menanggapi hal itu, Aji Man mengakui bahwa penanganan sampah merupakan tantangan besar bagi pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para pemangku kebijakan, untuk bersinergi dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Bima.
“Kita harus menjawab tantangan ini bersama-sama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, butuh keterlibatan semua pihak agar Kota Bima menjadi lebih bersih dan nyaman. Kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Bima harus siap menjawab tantangan ini,” tegasnya.
Berdasarkan data Pemerintah Kota Bima, pada tahun 2023, produksi timbunan sampah mencapai 80,68 ton per hari atau 29.448 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, baru 78 persen yang dapat ditangani dengan pola konvensional angkut dan buang, yaitu sebesar 62,93 ton per hari atau 22.969 ton per tahun. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya sarana dan prasarana serta kekurangan personel.
Dalam hal pengurangan sampah, Kota Bima baru mencapai 4,48 persen, yakni 3,62 ton per hari atau 1.321 ton per tahun, masih jauh dari target 25 persen. Penyebabnya karena masih kurang optimalnya pengelolaan sampah pada bank sampah unit di tingkat kelurahan.
Persoalan sampah di Kota Bima memang menjadi perhatian serius, dengan meningkatnya volume sampah yang tidak diimbangi dengan sistem pengelolaan yang optimal. Wali Kota berharap adanya kesadaran kolektif dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung program pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini.